Kamis, 14 Juli 2022

Tanda-tanda Orang Beriman

| DOK. MAN ALOR |
Sejenak marilah kita merenungi firman Allah di dalam Al Qur’an surat Al Anfal ayat 2 yang berbunyi:

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang sempurna imannya itu ialah mereka yang apabila asma Allah  disebut gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan ayat Allah kepada mereka, bertambah iman mereka, dan kepada tuhanlah mereka bertawakkal.

Ayat tadi menjelaskan  kepada kita tentang tanda-tanda / ciri-ciri bagi orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah SWT, Yaitu:

1. Apabila mendengar nama Allah disebut, hati mereka gemetar,karena ingat akan kebesaran Allah dan menyadari kelemahan akan dirinya. Dia ingat dan sadar bahwa dirinya tidak ada artinya apa-apa,Segala daya dan kemampuan yang dimilikinya hanya merupakan percikan dari kemurahanNya .Dia gemetar karena dua hal”Khouf”dan “Roja”. Khouf Artinya rasa khawatir kalau-kalau semua amalnya tida diridhoi,tidak diterima Allah SWT. Karena itu lalu timbul  Roja’ yang artinya dari relung hati yang paling dalam penuh harap,Agar semua amal ibadahnya diterima,diridhoi oleh Allah SWT.

2. Apabila  ayat-ayat Allah dibaca,iman mereka menjadi semakin kokoh,karena ayat itu sendiri adalah merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah kuasa untuk menghidupkan dan mematikan,mengangkat dan menurunkan derajat hamba-hambanya yang dikehendaki, Allah kuasa menjungkirbalikan nasib keberuntungan manusia. Allah kuasa memberi atau Mencabut berkat dari semua jenis pemberianNya, Allah kuas melenyapkan semua kebatilan di bumi ini atau sebaliknya. Didalam memahami tenteng ayat-ayat Allah tersebut,sebagian mufassir ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud  bukan hanya ayat-ayat Allah yang berupa bacaan/qur’aniyah saja,yang pada umumnya hanya di pahami oleh orang-orang yang paham akan kehebatan kemu’jizatan Alqur’an,tetapi termasuk ayat-ayat kauniyah,yaitu tanda-tanda atau bukti-bukti  tentang kekuatan, kehebatan,kekuasaan Allah SWT yang ditunjukkan Allah melalui media alam semesta seperti akibat perbuatan kesalahan umat manusia seperti kecelakaan,banjir bandang akibat kesalahan pemeliharaan alam lingkungan, krisis multi dimensional(berbagai segi kehidupan)akibat kesalahan orang-orang yang seharusnya bertanggung jawab terhadap amanat yang ditimbanya tidak dilaksanakan  secara adil, jujur dan benar.bahkan dengan ketamakannya seperti yang menimpa bangsa dan negara kita indonesia ini yang hingga kini masih belum pulih dari keterpurukannya  pada posisi yang diharapkan.Atau ayat naluri pertingkah alam karena kehendak Allah seperti adanya hama tanaman,penyakit tumor ganas,antraks,flu burung,gempa bumi dan lain sebagainya.sebagaimana berbagai musibah yang terjadi secara bertubi-tubi yang menimpa bangsa indonesia seperti banjir bandang bohorok di Sumatera Utara yang menewaskan kurang lebih 182 orang, gempa bumi dan gelombang tsunami di Aceh dan Sumatera Utara yang telah menewaskan lebih dari 250 ribu orang di seluruh dunia, Banjir bandang di awal tahun ini yang terjadi diJember Jawa timur telah menewaskan  kurang lebih 120 orang, dan tanah longsor diSijeruk Banjarnegara telah menewaskan kurang lebih 87 orang. Dari itu semua terutama ayat kauniyah yang terakhir tadi benar-benar merupakan ayat Allah yang terang benderang. Memahami bencana tersebutseorang ahli tafsir Alqur’an Prof.Dr.Qurisy ihab bahwa dari peristiwa itu Allah telah menunjukkan kehebatan,kekuatan dan kekuasaan serta kebesaran atas iradahNya agar setiap orang yang selamat dari bencana tersebut harus pandai-pandai mengambil  hikmah/i’tibar atau pelajaran guna mawas diri, bertaubat dan meningkatkan keimanan,kesabaran,dan ketakwaan serta ketawakalannya seraya bertaslim,berserah diri kepada kehendak dan hukum-hukum Allah dengan mengucapkan Inalillahi wainailaihi roji’un( sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah).

3. Bagi orang yang benar-benar beriman bencana atau musibah bukan hal yang haruds di tolak tetapi harus disikapi dan di ikhtiari dengan sabar dan tawakkal. Hal mana digambarkan oleh Rosulullah SAW dalam sebuah hadist riwayat Imam Muslim yang artinya :”Mengherankan perkara orarng mukmin, seluruh perkara baik baginya,dan ini tidak dimiliki oleh selain orang mukmin, jika mengenai kepadanya kebaikan maka ia bersyukur, dan yang demikian itu baik baginya;dan jika ia ditimpa kemelaratan/bencana atau musibah maka ia bersabar dan yang demikian itupun baik baginya”.Orang yang beriman mestinya bersikap seperti itu karena ia telah berkeyakinan bahwa setiap ujian atau cobaan berupa bencana atau apa saja dari  Allah itu pasti ada hikmah dan manfaatnya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist riwayat Bukhori Muslim yanag intinya:”Tidak menimpa kepada seorang muslim dari kepayahan,sakit, sedih, dan susah,dan tidak pula siksaan,duka cita,sampai kena duri sekalipun melainkan Allah akan menghapus dosa-dosanya.”

Kandungan surat Al Anfal ayat tersebut diatas tentang ciri-ciri orang yang beriman yang ketiga ialah bahwa orang yang beriman itu selalu bertawakkal kepada Allah pada pengertian yang positif.Tawakkal,bukanlah berserah diri tanpa ikhtiar, melainkan berserah diri kepada Allah setelah berusaha secara maksimal. Dalam hal ini ada kisah bahwa suatu ketika datanglah seorang badui ke masjid Nabawi,sambil menunggu unta yang sangat bagus. Badui itu bertanya kepada Rosulullah : “Ya Rosullulah,kuikatkan unta atau aku bertawakal saja kepada Allah?” Maka jawab Rosulullah: “ikatkanlah dulu untamu,lalu bertawakkalah.”

Demikian tiga kriteria iman itu. Maka dengan gemuruhnya takbir,tahlil dan tahmid yang kita kumandangkan  sejak kemarin petang itu, marilah kita menilai dan bertanya kepada diri kita sendiri “Sudah seberapan kualitas iman kita.

0 comments:

Posting Komentar